Docsity
Docsity

Prepare for your exams
Prepare for your exams

Study with the several resources on Docsity


Earn points to download
Earn points to download

Earn points by helping other students or get them with a premium plan


Guidelines and tips
Guidelines and tips

Optimizing the Diaspora Card: Challenges and Opportunities, Cheat Sheet of International Business

The challenges and potential solutions for the effective implementation of the diaspora card (kartu diaspora) in indonesia. The diaspora card was launched in 2017 to facilitate the engagement of indonesians living abroad (the indonesian diaspora) with their home country, but its adoption has been limited. The document highlights the key issues, such as lack of awareness, technical limitations, and regulatory barriers, that have hindered the widespread use of the diaspora card. It also outlines the expectations and hopes for the card, including its potential to serve as an alternative to the national id card (ktp) for business activities, property ownership, and banking services in indonesia. The discussion involves representatives from various government ministries, diaspora organizations, and development agencies, who provide insights and recommendations for improving the diaspora card program and aligning it with the needs and aspirations of the indonesian diaspora community.

Typology: Cheat Sheet

2022/2023

Uploaded on 10/03/2023

mochammad-farhan-ariman
mochammad-farhan-ariman ๐Ÿ‡ฆ๐Ÿ‡บ

1 document

1 / 12

Toggle sidebar

Related documents


Partial preview of the text

Download Optimizing the Diaspora Card: Challenges and Opportunities and more Cheat Sheet International Business in PDF only on Docsity!

Minutes of Meetings

Agenda or Activity

SESSION 2 - Diaspora Card

Kartu Diaspora: Whatโ€s Next

โ€œAnalisa Tantangan dan Kebutuhan Kartu Diaspora / KMILN

(Kartu Masyarakat Indonesia Luar Negeri)

1. Attendance List

Name Title/ Functional Nuning Hallet Fasilitator ( IDN-U (Indonesian Disapora Network United) Iwan Wibisono Pemantik Diskusi ( Deputy President Indonesian Diaspora Network Global) Renny Mallon Pemantik Diskusi ( Direktur Task Force Imigrasi dan Kewarganegaraan IDN-U & IT Specialist Silicon Valley) Isman Pasha Penanggap Diskusi ( Fungsional Diplomat Madya Direktorat Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri) Makhdonal Anwar Team Leader Programme Migration & Diaspora, GIZ Indonesia Mr. Efrain Jimรฉnez National Coordinador at the Network of Mexican Migrant Federations and Organizations in USA N/A Perwakilan kementerian luar negeri N/A Perwakilan kementerian dalam negeri N/A Perwakilan Kementerian Keuangan N/A Perwakilan Kementerian Pariwisata Ekonomi Kreatif N/A Anggota Collective Leadership Specialist Indonesia (CLSI) N/A Indonesian Diaspora Network Global N/A Indonesian Diaspora Network United N/A Global Indonesian Professionals' Association (GIPA) N/A NALAR Institute N/A Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional (I-4) N/A Pijar Foundation N/A Alumni Connect N/A Diaspora Mengajar N/A Diaspora Connect N/A PPI Dunia N/A Para Sahabat Diaspora dari seluruh dunia melalui virtual zoom N/A Perwakilan KBRI dan Konjen RI di Luar Negeri

2. Meeting Location Building : Hybrid, Hotel Le Meridien Conference Room : Ballroom Conference Online : Meeting ID: 864 5805 7628 | Passcode: 833808 3. Meeting Countdown 22nd of May 2023 Meeting Schedule Start : 11. Meeting Schedule End : 12. 4. Meeting Process No. Agenda Details 1 Opening Penayangan video Pengalaman dan harapan untuk KMILN 1. Astrid Vasile - Australia (President Indonesian Diaspora Business Console) โ— Tidak melihat adanya kegunaan dari KMILN karena sosialisasi kegunaan KMILN untuk para diaspora di Luar negeri belum banyak. โ— Bagi Diaspora di luar negeri, ingin sekali untuk berkontribusi untuk Indonesia melalui skills, investasi, atau membuka tabungan di Indonesia. Namun hal itu agak sulit, karna KMILN tidak mudah untuk diakses. โ— Berharap dan akan bangga jika para diaspora luar negeri memiliki Diaspora Card yang bisa dipergunakan dari masuk airport, lalu ke bank, investasi, maupun membuka bisnis dipermudah. 2. Butce Lie - LA, USA (Vice President IDN- Global) โ— Diuntungkan dengan Diaspora Card sehingga dapat membuka account bank di Jakarta di BNI. โ— Masukan dari Kemenlu, yaitu semoga ada perbaikan sistem agar Diaspora Card dapat diperpanjang dengan mudah. 2 Presentation about PEP Nuning Hallet (fasilitator) โ‡’ Setelah diluncurkan kartu Diaspora sejak 2017, adopsinya ternyata masih ribuan dari sekitar 4 jutaan Diaspora. โ‡’ Apa yang menjadi permasalahan Diaspora Card tidak bisa diadopsi secara optimal. Ada 3 issue : Ketidaktahuan, pernah

berfungsi tetapi sekarang sudah tidak berfungsi (awalnya Diaspora Card menjadi ID Card bagi Diaspora Indonesia untuk mempermudah para Diaspora untuk bertransaksi di Indonesia dan tetap diakui sebagai bagian dari Indonesia, walaupun bukan warga Indonesia. โ‡’ Gagasan apa dari Diaspora Card yang hilang? Renny Mallon (Penanggap Diskusi) โ‡’ Ada GAP yang sangat jauh berbeda dengan realita โ‡’ Diaspora terdiri dari : WNI yang tinggal di Luar Negeri, WNI yang sudah menjadi WNA (ex-WNI, keturunan WNI (ex- WNI), masyarakat yang memiliki koneksi dekat dengan Indonesia. โ‡’ Output yang diharapkan saat peluncuran Diaspora Card : Diaspora Card bisa menjadi pengganti KTP untuk membuka usaha di Indonesia dan dianggap investasi PMDN bukan WNA murni, Diaspora Card bisa menjadi Green card yang sudah ada izin tinggal, dan Diaspora Card bisa digunakan untuk membuka rekening di Indonesia, serta Diaspora Card bisa membeli properti di Indonesia. Namun hal tersebut sangat sulit karena Indonesia takut sektor- sektor seperti pertanian dan perkebunan dikuasai oleh asing. Jika hal tersebut dapat terealisasi, maka Diaspora Card akan sangat banyak peminatnya. โ‡’ Saat ini di negara-negara lain sedang berlomba untuk mengambil orang-orang pintar dari semua negara untuk memperkuat negaranya, dan harapannya semoga Indonesia bisa seperti itu. โ‡’ Harapannya bisa membuka rekening di Bank Indonesia menggunakan Diaspora Card dan tanpa menggunakan KTP โ‡’ Faktanya terdapat aturan BI, bahwa WNA hanya bisa memiliki uang di rekening maks 50rb US Dollar (terkecuali memiliki KITAS/KITAP), sehingga KMILN kurang

diminati karena masih banyak kekurangannya dan hanya terdapat pengambilan data tanpa adanya feedback. Nuning Hallet (fasilitator) โ‡’ KMILN diluncurkan tahun 2017 secara publik di Global Summit dengan audience para bank (BNI, Mandiri, dll) dengan antusias tinggi, namun setelah dipresentasikan tentang Diaspora Card, semuanya kecewa karena tidak bisa dipakai. Iwan Wibisono (Pemantik Diskusi) โ‡’ Alasan Diaspora Card kurang peminatnya, karena :

  1. Tidak sakti (tidak ada manfaatnya)
  2. Masyarakat Indonesia secara umum tidak mengerti apa itu Diaspora Card
  3. Tidak bisa membuka rekening di Indonesia untuk membuka bisnis โ‡’ Harapan kedepannya, Diaspora Card bisa menjadi pengganti KTP dan bentuk Diaspora Card bisa dalam bentuk fisik kartu seperti KTP. โ‡’ UU di Indonesia hanya mengenal 2 kategori, yaitu WNA & WNI yang menjadi permasalahannya. Nuning Hallet (fasilitator) โ‡’Awalnya Diaspora Card menjadi shortcut, supaya diaspora tidak dianggap WNA banget. Namun, UU di Indonesia hanya mengenal 2 kategori, yaitu WNA & WNI yang menjadi permasalahannya. Kartini Sarsilaningsih (Pemantik Diskusi) โ‡’ Pada saat peluncuran KMILN, pasar dan strateginya harus lebih dipikirkan lebih baik lagi. โ‡’ sebaiknya pihak pemerintah juga bisa duduk bersama untuk membahas KMILN dengan baik. โ‡’ Kantor perwakilan yang kurang semangat sehingga mempengaruhi para diaspora.

โ‡’ walaupun Imigrasi sudah menerbitkan second home VISA, mengapa tidak ada untuk WNA Indonesia yang dipermudah persyaratanya. Yulia (Penanggap Diskusi) โ‡’ Setiap kegiatan harus ada strategi yang sudah dipersiapkan โ‡’ Perlunya para instansi yang terkait untuk duduk kembali seperti i imigrasi, Bank Indonesia, Kemlu, dan OJK untuk melihat kembali peraturan-peraturan yang ada dan bisa mensupport Diaspora Card. โ‡’ Bisa disodorkan ke instansi terkait untuk mempertimbangkan Diaspora Card. โ‡’ Perlunya mensosialisasikan dan mempromosikan secara online maupun offline tentang Diaspora Card untuk para diaspora. โ‡’ Kemenparekraf sangat mendukung Diaspora Card karena diaspora sangat penting bagi Kemenparekraf untuk mempromosikan sektor pariwisata Indonesia. โ‡’ Kemenparekraf berharap dengan adanya Diaspora Card, para diaspora bisa membuka restoran Indonesia di luar negeri. โ‡’ Berharap dari Kemlu bisa diadakan pertemuan untuk lebih mematangkan Diaspora Card ini. Nuning Hallet (fasilitator) โ‡’ tahun 2015, pernah duduk bareng dengan Kemenparekraf, bahwa indeks 318 awalnya tidak hanya untuk KITAS dan menjadi terbatas, namun bagaimana caranya Ex-WNI bisa memiliki VISA masuk ke Indonesia selama 5 tahun. Hal tersebut nantinya bisa mendorong pariwisata Indonesia. Hal ini lah yang menjadi harapan yang seharusnya ada di Diaspora Card. David Yama (Pemantik Diskusi) โ‡’ Dari perspektif Administrasi kependudukan, jika peruntukkan Diaspora

Card untuk WNI di luar negeri, WNI yang sudah menjadi WNA, dan keturunan WNI, maka DUKCAPIL bisa mendukung untuk terbitnya Diaspora Card berbasi pada NIK. โ‡’ Berdasarkan ayat 58 ayat 4 UU No 24 tahun 2013, semua hal yang berkaitan dengan pelayanan publik, perencanaan pembangunan, alokasi anggaran, pembangunan demokrasi, dan penegakan hukum & pencegahan kriminal, wajib menggunakan data kependudukan (NIK) โ‡’ Data kependudukan Indonesia di tahun 2022 sebesar 277 juta jiwa termasuk WNI yang tinggal di luar negeri. Jika WNI yang tinggal diluar negeri tidak memiliki NIK, maka wajib lapor ke Kedubes untuk dibuatkan NIT, sehingga datanya bisa tercatat pada data kependudukan Indonesia, sehingga bisa melakukan pelayanan publik yang berbasis pada NIK. โ‡’ NIK wajib terintegrasi untuk semua keperluan.

โ‡’ Pembuatan Diaspora Card bisa bekerja sama dengan DUKCAPIL dan berbasis NIK sehingga kartu diaspora bisa dimanfaatkan dalam pelayanan publik. Nuning Hallet (fasilitator) โ‡’ Bagaimana migran permanen atau Ex-WNI untuk membuat NIT nya? Menjawab pertanyaan Ibu Nuning David Yama (Pemantik Diskusi) โ‡’ semua yang masuk dalam kategori status WNI, wajib dibuatkan NIK. Kalau yang belum memiliki NIK di dalam negeri, ketika sudah berada di Luar Negeri lama dan belum pernah punya NIK, maka akan dibuatkan NIT. โ‡’ Di 129 perwakilan RI luar negeri sudah ada sekitar 77 yang melayani untuk pembuatan NIT. โ‡’ kalau sudah terbit NIT, maka sudah bisa melakukan pelayanan publik. Nuning Hallet (fasilitator) โ‡’ Diaspora Card relevansi dengan surat utang karena dengan pembukaan rekening. Surat utang hanya bisa dibeli jika memiliki rekening di Bank Dalam Negeri. Isman Pasha (Penanggap Diskusi) โ‡’ sejak 2012, ide tentang Diaspora Card sampai dengan diluncurkannya, harapan dan kenyataan tidak sama. โ‡’ Indonesia sangat berbeda dengan negara-

negara lain yang memperlakukan overseas citizennya. seperti contoh India yang meng overseas Filifina. โ‡’ ada 2 kelompok orang indonesia, yaitu orang Indonesia dengan Indonesian nationality dan Indonesian not nationality โ‡’ kalau Indonesian Nationality yang di dalam negeri sudah dapat KTP dan NIK. โ‡’ barang siapa yang pergi keluar negeri lebih dari 180 hari maka dianggap WNA. โ‡’ masih ada Ex-WNI tetap menggunakan NIK sehingga alamatnya masih di Indonesia di kartu identitasnya padahal secara aturan akan menjadi masalah. oleh karena itu lebih baik menggunakan NIT dengan alamatnya yang sudah di luar negeri. โ‡’ perlunya dikeluarkan kartu Indonesia di luar negeri. jadi bukan KTP lagi dan kolom kewarganegaraannya bukan Indonesia lagi. perlu dibicarakan lebih lanjut. โ‡’ Orang Indonesia dengan Indonesian not nationality, yaitu anak yang lahir dari orang tua WNI dan lahir di luar negeri. hal ini tidak bisa dibuatkan NIT karena tidak tinggal dan lahir di Indonesia. โ‡’ harapannya dengan KMILN tidak perlu pakai sponsor sehingga bisa multiple entry to Indonesia โ‡’ secara umum dibandingkan dengan 2012, ada peraturan yang lebih baru yg harus disesuaikan dan harus disosialisasikan kembali dengan diaspora indo di luar negeri. โ‡’ setuju agar Diaspora Card bisa dalam bentuk kartu fisik. Nuning Hallet (fasilitator) โ‡’ yang dirindukan dari diaspora adalah forum multi stakeholder. โ‡’ berharap ada forum multi stakeholder , agar CLSI menjadi nasional Think-tank yang bisa hidup kembali. Gimbar (Penanggap Diskusi dari WNI) - BP2MI

โ‡’ BP2MI adalah badan perlindungan migran di Indonesia dan merupakan sebuah badan organisasi pemerintah non kementerian yang mengelola tata kelola pekerja migran di Indonesia. โ‡’ saat ini dominasi pekerja migran di Indonesia kebanyakan informal (non skills), sedangkan kebijakan dari pemerintah ke depan bagaimana caranya mengurangi pekerja migran indonesia yang memiliki masalah tersebut. salah satu strategi BP2MI adalah melakukan kerjasama dengan diaspora indonesia yang selama ini yang paling tau dengan kondisi di luar negeri dan memudahkan untuk menyalurkan dan memfasilitasi pekerja terampil di luar negeri. โ‡’ BP2MI merupakan bagian dari diaspora โ‡’ Data pekerja migran Indonesia berbeda- beda dari tiap instansi dengan world bank. diharapkan data itu bisa menjadi satu data sehingga memudahkan. โ‡’ terkait apa yang sudah dilakukan BP2MI , yaitu terkait dengan PMI dan BP2MI mempunyai tanggung jawab sampai ke sea based. โ‡’ kedepannya sedang fokus untuk PMI ke sektor formal โ‡’ Indonesia perlu upskilling dalam bidang bahasa dan sertifikasi dalam bidang keperawatan โ‡’ adanya gap di segi bahasa dan segi kompetensi โ‡’ BP2MI sedang melakukan Mou dengan diaspora indonesia di USA yang sudah ditandatangani tahun 2022 terkait dengan potensi informasi pasar kerja di USA, walaupun sifatnya lokal namun hal seperti bisa ditingkatkan. โ‡’ harapannya dari temen-temen diaspora indonesia, yaitu bisa transfer of knowledge dan market intelligence dalam market pasar kerja luar negeri. 3 Presentation about โ— Ibu Nuning Hallet sebagai fasilitator

activity membuka Sesi 2 tentang Diaspora Card /KMILN dan mempersilahkan Ibu Renny Mallon, Bapak Iwan Wibisono, Bapak Isman Pasha, Ibu Yulia, Bapak David Yama, Denny Ridwan, dan Ibu Kartini Sarsilaningsih untuk bergabung dalam sesi 2 ini. โ— Kemudian, fasilitator memberikan waktu untuk menonton tayangan video singkat harapan dari diaspora luar negeri untuk KMILN kedepannya. โ— Kemudian fasilitator memberikan sedikit bahan diskusi dan meminta ibu Renny Mallon sebagai pemantik diskusi untuk memberikan penjelasan mengapa Diaspora Card sampai saat ini masih belum optimal. โ— Fasilitator menerangkan kilas balik tentang berdirinya KMILN. โ— Kemudian fasilitator mempersilahkan Bapak Iwan Wibisono untuk memberikan tanggapan terkait Diaspora Card. โ— Fasilitator menanggapi tanggapan dari Bapak Iwan Wibisono dan memberikan sedikit tanggapan kembali terkait tanggapan dari Bapak Iwan. โ— Kemudian fasilitator mempersilahkan Ibu Kartini Sarsilaningsih untuk memberikan tanggapannya terkait Diaspora Card/KMILN saat ini. โ— Setelah itu, fasilitator mempersilahkan bu Yulia dari Kemenparekraf untuk memberikan tanggapan dan harapannya terkait Diaspora Card. โ— Fasilitator memberikan sedikit tanggapan terkait dengan tanggapan dari Ibu Yulia - Kemenparekraf โ— Selanjutnya dilanjutkan dengan tanggapan dari bapak David Yama dari DUKCAPIL. โ— Fasilitator memberikan pertanyaan terkait bagaimana membuat NIT bagi Ex-WNI kepada Bapak David Yama. โ— Kemudian Pak David Yama menjawab pertanyaan dari fasilitator dengan penjelasan yang singkat dan mudah dipahami. โ— Lalu fasilitator memberikan sedikit tanggapan terkait surat utang yang berhubungan dengan Diaspora Card.

โ— Dilanjut dengan paparan dari Bapak Isman Pasha sebagai penanggap diskusi yang memberikan perspektifnya tentang Diaspora Card. โ— Kemudian yang terakhir, fasilitator mengajak satu orang penanggap diskusi lagi dari perspektif WNI yaitu Bapak Gimbar dari BP2MI. โ— Pada akhir sesi, ditutup dengan kesimpulan dari fasilitator yaitu Ibu Nuning Hayatt. 6 Summary for the meeting Forum diskusi ini dilakukan agar Diaspora Card / / KMILN berfungsi secara optimal, serta kedepannya bisa duduk bareng dengan semua stakeholders, dan bisa menambahkan imigrasi, BI dan OJK dalam forum ini untuk mereview ulang dan merumuskan action plan untuk penguatan Diaspora Card / KMILN.

5. Meeting Result The bullet points summarizing the meeting results mentioned in the text are as follows:

โ— Diaspora Card / KMILN sampai saat ini masih belum bisa digunakan secara optimal

untuk para diaspora Indonesia.

โ— Masih terdapat GAP yang sangat jauh dengan realita dari Diaspora Card.

โ— Jika Diaspora Card bisa digunakan sebagai pengganti KTP akan sangat banyak

peminatnya.

โ— Awal KMILN diluncurkan semua pihak sangat antusias, namun setelah dipresentasikan

semua pihak kecewa karena Diaspora Card tidak bisa digunakan

โ— Diaspora Card kurang diminati oleh para diaspora, karena :

  1. Tidak sakti (tidak ada manfaatnya)
  2. Masyarakat Indonesia secara umum tidak mengerti apa itu Diaspora Card
  3. Tidak bisa membuka rekening di Indonesia untuk membuka bisnis โ— Perlu adanya strategi yang lebih matang dan disosialisasikan kembali dengan imigrasi, BI, dan OJK dalam membuat Diaspora Card yang dapat digunakan dengan optimal โ— Pembuatan Diaspora Card bisa bekerja sama dengan DUKCAPIL dan berbasis NIK sehingga kartu diaspora bisa dimanfaatkan dalam pelayanan publik. โ— Harapannya agar Diaspora Card dapat dimiliki dalam bentuk kartu fisik seperti KTP dan bisa dipergunakan sebagai pengganti KTP. 6. Documentation