Study with the several resources on Docsity
Earn points by helping other students or get them with a premium plan
Prepare for your exams
Study with the several resources on Docsity
Earn points to download
Earn points by helping other students or get them with a premium plan
Community
Ask the community for help and clear up your study doubts
Discover the best universities in your country according to Docsity users
Free resources
Download our free guides on studying techniques, anxiety management strategies, and thesis advice from Docsity tutors
An overview of various electrical measurement tools and techniques, including ammeters, voltmeters, multimeters, and oscilloscopes. It covers the principles of operation, key specifications, and practical applications of these instruments in measuring electrical quantities such as current, voltage, and resistance. The document also discusses the differences between analog and digital measurement tools, as well as the importance of proper calibration and usage to ensure accurate and reliable measurements. Overall, this document serves as a comprehensive guide for understanding the fundamental concepts and practical applications of electrical measurement tools, which are essential for students and professionals working in the field of electronics and electrical engineering.
Typology: Schemes and Mind Maps
1 / 23
h
i
Puji syukur kami panjatkan kehadhirat Allah SWT, telah memberikan rahmat dan karunia-Nya. Sehingga kami dapat melaksanakan sebuah praktikum dan menyelesaikannya dengan baik. Sehingga akhirnya terusunlah sebuah laporan resmi Praktikum Elektronika Dasar 1 ini dengan judul “Alat-Alat Ukur Listrik”. Laporan ini telah kami susun dengan sistematis dan sebaik mungkin. Hal ini bertujuan untuk memenuhi tugas Praktikum Elektronika Dasar 1. Dengan selesainya laporan resmi praktikum ini, maka tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan laporan praktikum ini. Khususnya kepada :
Demikian laporan ini kami buat. Kami mohon kritik dan sarannya apabila terdapat kekurangan dalam penyusunan laporan ini. Semoga laporan Praktikum Elektronika Dasar 1 ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.Juga bermanfaat bagi kami selaku penulis.
Aceh utara, 16 Desember 2020
Penulis
2. Judul Praktikum Alat – alat Ukur Listrik 2. Tujuan Praktikum a. Menjelaskan fungsi berbagai alat ukur listrik. b. Menggunakan alat ukur dasar listrik seperti voltmeter, c. Amperemeter, multimeter analog dan digital serta osiloskop dalam praktikum elektronika. 3. Alat dan Bahan Alat^ : a. Internet b. Laptop c. Aplikasi Live wire Bahan a. beberapa resistor b. Papan rangkaian pada aplikasi c. Probe, jumper dan kabel penghubung 4. Landasan Teori Alat^ ukur^ listrik^ merupakan^ alat^ yang^ digunakan^ untuk mengukur besaran-besaran listrik seperti hambatan listrik, kuat arus listrik, beda potensial listrik, daya listrik dan lainnya. Terdapat dua jenis alat ukur listrik yaitu alat ukur analog dan digital. Terdapat macam-macam alat ukur listrik: amperemeter, voltmeter, multimeter analog dan digital, osiloskop, dll. a. Amperemeter
Amperemeter adalah salah satu alat ukur yang biasa digunakan untuk mengukur seberapa besar kuat arus listrik yang terdapat pada sebuah rangkaian. Alat ukur ini biasa digunakan sebagai alat ukur kuat arus listrik dalam rangkaian tertutup. Amperemeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik. Amperemeter bekerja sesuai dengan gaya lorenz dan gaya magnetis. Arus yang mengalir pada kumparan yang selimuti medan magnet akan menimbulkan gaya lorentz yang dapat menggerakkan jarum amperemeter. Semakin besar arus yang mengalir maka
semakin besar pula simpangannya. Satuan yang digunakan untuk menyatakan hasil pengukuran menggunakan amperemeter adalah ampere (A). Amperemeter ada 2 jenis yaitu, amperemeter analog dan amperemeter digital. Amperemeter analog adalah amperemeter yang hasil pengukurannya ditunjukkan oleh pergerakan jarum pada skala. Cara memperoleh arus yang mengalir dengan membandingkan angka yang ditunjukkan skala terhadap jumlah maksimum skala dari range yang digunakan amperemeter tersebut. Bagian-bagian amperemeter analog antara lain: Skala berfungsi untuk membaca nilai yang ditunjukkan jarum penunjuk skala. Jarum penunjuk skala berfungsi untuk penunjuk besaran arus yang masuk. Probe berfungsi untuk menentukan polaritas amperemeter dan menentukan kutub positif amperemeter. Kalibrator berfungsi untuk menentukan kalibrasi atau penunjukan skala pada angka nol (0) dengan tepat, segaris dengan jarum penunjuk skala. Cara penggunaan amperemeter analog sebagai berikut: Kalibrasi amperemeter terlebih dahulu dengan cara memutar knop kalibrator ke kanan atau kek kiri yang terdapat pada amperemeter analog. Pastikan jarum penunjuk skala berada tepat satu garis dengan angka nol pada skala. Memasang secara seri amperemeter dengan hambatan. Memasang kabel negatif (warna hitam) di ground amperemeter, dan kabel positif (warna merah) pada probe amperemeter. Membaca penunjuk arus pada papan skala arus sesuai dengan posisi jarum penunjuk skala. Ampere Meter Digital adalah sebuah komponen panel listrik yang berfungsi untuk menampilan sebuah nilai arus (A) pada suatu rangkaian daya listrik berupa digital pada lcd display. Prinsip kerja ampere meter digital bekerja dengan bantuan sebuah sensor CT (Current Transformator) yang dipasang pada rangkaian daya listrik, biasanya diletakan pada kabel atau busbar yang terpasang pada panel
listrik. Dengan adanya CT untuk membaca nilai Arus dengan nilai 0 - 5A, yang mempunyai wiring S1 dan S2 nantinya akan dimasukan pada terminal Ampere Meter Digital. Kemudian Ampere Meter Digital mengelolah arus tersebut dan diskala sesuai spesifikasi CT tersebut setelah itu akan ditampilkan pada LCD Display Ampere Meter Digital tersebut. b. Voltmeter
Voltmeter adalah sebuah alat ukur yang biasa digunakan untuk mengukur besar tegangan listrik yang ada dalam sebuah rangkaian listrik. Susunannya paralel sesuai dengan lokasi komponen yang diukur. Ada tiga lempengan tembaga yang ada di dalamnya. Semua lempengan itu terpasang pada Bakelit yang sudah terangkai dalam sebuah tabung plastik maupun kaca. Lempengan luarnya dinamakan anode, sedangkan lempengan tengahnya dinamakan katode. Ukuran tabung yang dimaksud biasanya sekitar 15 x 10 cm (tinggi x diameter). Voltmeter merupakan alat ukur yang berfungsi untuk mengukur besar tegangan listrik yang ada di suatu rangkaian listrik. Biasanya, ketika Anda akan menggunakan alat ini, Anda akan menemukan tulisan milivolt (mV), voltmeter (V), mikrovolt, dan juga kilovolt (kV). Alat ini memiliki batasan ukuran yaitu nilai maksimum tegangan yang bisa diukur oleh alat itu. Jika pengukuran melebihi batas yang ditentukan, otomatis alat itu akan rusak. Voltmeter merupakan sebuah alat ukur yang memiliki prinsip kerja tertentu. Terdapat fluksi magnetik yang mempunyai bentuk seperti gelombang sinus yang mana frekuensinya sama. Fluksi magnetik tersebut nantinya akan memasuki kepingan logam secara paralel. Ada perbedaan fase dari satu fluks dengan yang lainnya. Tegangan tegangan yang menimbulkan arus putar dalam kepingan itu dipengaruhi karena adanya fluks yang bolak-balik.
Bagian-Bagian Voltmeter: Terminal positif dan negatif. Batas ukur. Setup pengatur fungsi. Jarum penunjuk. Skala tinggi dan rendah.
Cara Menggunakan Voltmeter: Rangkai komponen yang memiliki potensial berbeda secara paralel. Sesuaikan rangkaian arus yang mana harus searah dengan pemasangan kutub-kutub voltmeter. Pastikan bahwa kutub positif dan negatif memiliki potensial yang berbeda. Dari keduanya, kutub positif memiliki potensial yang tinggi. Periksa kabel hitam, biru, dan merah, jika ada penyimpangan mengarah ke kiri berarti pemasangannya terbalik. Namun, hal itu tidak akan menjadi masalah untuk rangkaian arus bolak balik.
c. Multimeter Multimeter adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik, tegangan, dan hambatan. Multimeter juga dapat digunakan untuk mengukur temperature, induktansi, frekuensi, dan sebagainya. Ada yang menyebut multimeter dengan sebutan AVO meter yang maksudnya A (ampere), V (volt), dan O (ohm). Multimeter ada dua macam, yaitu multimeter analog dan multimeter digital. Masing-masing multimeter tersebut dapat mengukur listrik AC maupun listrik DC. Multimeter analog
Multimeter analog atau multimeter jarum adalah alat ukur untuk mengukur kuat arus, tegangan, dan hambatan listrik yang menggunakan tampilan jarum yang bergerak ke range-range yang diukur dengan probe. Bagian-bagian multimeter analog antara lain:
Multimeter digital atau sering juga disebut sebagai digital multitester sama merupakan jenis multimeter yang talah menggunakan display digital sebagai penampil hasil ukurnya. Hasil
ukur yang ditampilkan pada multitester digital merupakan hasil yang telah sesuai, sehingga tidak perlu dilakukan lagi perhitungan antara hasil ukur dan batas ukur. Multimeter Digital lebih sering digunakan karena jauh lebih mudah dan akurat. Hasil pengukurannya dapat dengan mudah dibaca pada layar digital yang tertera. Nama lain dari multitester jenis ini adalah DVOM ( Digital Volt Ohm Meter) atau DMM (Digital Multi Meter). Selain dapat mengukur tegangan, hambatan, serta arus listrik, alat ukur ini juga dapat digunakan untuk pengukuran pada Hfe transistor yang ada pada tipe-tipe tertentu saja. Fungsi multimeter analog dan digital Mengukur Arus Listrik Fungsi multimeter digital dan analog yang pertama yakni adalah berfungsi untuk mengukur arus listrik. Alat ukur ini memiliki dua jenis ampere yakni arus arus DC (Direct Current) dan arus AC (Alternating Current). Pada fungsi ampere meter ini saklar selektor berfungsi sebagai batas ukur maksimum, oleh karena itu arus yang akan diukur harus diprediksikan dibawah batas ukur multimeter yang digunakan. Hal ini bertujuan untuk menghindari kerusakan pada multimeter. Mengukur Tegangan Listrik Fungsi multimeter digital dan analog selanjutnya yakni dapat mengukur tegangan listrik. Umumnya, setiap multimeter memiliki saklar selector berfungsi sebagai penentu batas maksimum pengukuran. Sehingga, dapat diperkirakan dahulu tinggi tegangan dari suatu rangkaian listrik. Mengukur Hambatan Listrik Fungsi multimeter digital dan analog berikutnya yakni adalah dapat mengukur hambatan listrik. Pada fungsi tersebut, untuk multimeter analog saklar selektor berfungsi sebagai multiplier sedangkan pada fungsi multimeter digital saklar selektor berfungsi sebagai bats ukur maksimum suatu resistansi yang dapat dihitung oleh multimeter tersebut. Fungsi Hfe Hfe Meter tidak selalu terdapat pada setiap multimeter, fungsi Hfe meter ini digunakan untuk mengetahui nilai faktor penguatan transistor. Pada fungsi ini pada umumnya multimeter yang memiliki
fungsi Hfe meter dapat diguanakan untuk mengukur faktor penguatan transistor tipe NPN dan PNP. Mengukur Nilai Kapasitansi Fungsi multimeter digital dan analog yang berikutnya yakni adalah berfungsi untuk mengukur nilai kapasitansi. Multimeter mampu mengukur nilai kapasitansi pada kapasitor. Pengukuran ini dapat dilakukan dengan menggunakan tipe digital maupun analog. Pada multimeter analog yang telah memiliki fungsi kapasitansi meter saklar selektor berfungsi sebagai multiplier atau faktor pengali dari nilai yang ditunjukan oleh jarum meter. Sedangkan pada multimeter digital dengan fungsi kapasitansi meter maka saklar selektor berfungsi sebagai batas ukur maksimum. Mengukur Frekuensi Sinyal Fungsi multimeter digital dan analog berikutnya yakni adalah berfungsi untuk memgukur frekuensi sinyal. Frekuensi meter hanya terdapat pada tipe multimeter digital tertentu. Fungsi frekuensi meter ini digunakan untuk mengetahui frekuensi suatu sinyal atau isyarat pada suatu rangkaian elektronika.
d. Osiloskop
Osiloskop adalah alat ukur elektronika yang berfungsi memproyeksikan bentuk sinyal listrik agar dapat dilihat dan dipelajari. Osiloskop dilengkapi dengan tabung sinar katode. Peranti pemancar elektron memproyeksikan sorotan elektron ke layar tabung sinar katode. Sorotan elektron membekas pada layar. Suatu rangkaian khusus dalam osiloskop menyebabkan sorotan bergerak berulang-ulang dari kiri ke kanan. Pengulangan ini menyebabkan bentuk sinyal kontinu sehingga dapat dipelajari. Osiloskop biasanya digunakan untuk mengamati bentuk gelombang yang tepat dari sinyal listrik. Selain amplitudo sinyal,
osiloskop dapat menunjukkan distorsi, waktu antara dua peristiwa (seperti lebar pulsa, periode, atau waktu naik) dan waktu relatif dari dua sinyal terkait. Kinerja dan Spesifikasi Osiloskop Tidak Semua Osiloskop memiliki kinerja yang sama, hal ini tergantung oleh spesifikasi pada Osiloskop tersebut. Beberapa spesifikasi penting pada Osiloskop yang menentukan kinerja Osiloskop diantaranya seperti dibawah ini : Bandwidth (Lebar Pita) – Bandwith menentukan rentang frekuensi yang dapat diukur oleh Osiloskop. Contohnya 100MHz, 20MHz atau 10MHz Digital atau Analog – Osiloskop dapat digolongkan menjadi 2 jenis yaitu Osiloskop Analog dan Osiloskop Digital. Osiloskop Analog menggunakan Tegangan yang diukur untuk menggerak berkas elektron dalam tabung gambar untuk menampilkan bentuk gelombang yang diukurnya. Sedangkan Osiloskop Digital menggunakan Analog to Digital Converter (ADC) untuk mengubah besaran tegangan menjadi besaran digital. Pada umumnya, Osiloskop Analog memiliki lebar pita atau bandwidth yang lebih rendah, fitur lebih sedikit dibandingkan dengan Osiloskop Digital, namun osiloskop Analog memiliki respon yang lebih cepat. Jumlah Channel (Kanal) – Osiloskop yang dapat membaca lebih dari satu sinyal dalam waktu yang sama dan menampilkannya di layar secara simultan. Kemampuan tersebut tergantung pada jumlah kanal yang dimilikinya. Pada umumnya, Osiloskop yang ditemukan di pasaran memiliki 2 atau 4 kanal. Sampling Rate – Sampling Rate hanya untuk Osiloskop Digital yaitu berapa kali sinyal itu dibaca dalam satu detik. Rise Time – Spesifikasi Rise Time pada Osiloskop menunjukan seberapa cepat Osiloskop tersebut mengukur perubahan sinyal naik dari yang terendah ke yang tertinggi. Maximum Input Voltage – Setiap peralatan elektronik memiliki batas tegangan Inputnya, tak terkecuali Osiloskop. Jika sinyal melebihi batas tegangan yang ditentukan, Osiloskop tersebut akan menjadi rusak karenanya. Vertical Sensitivity (Sensitivitas Vertikal) – Nilai Vertical Sensitivity menunjukan kemampuan penguatan vertikal untuk
memperkuat sinyal lemah pada Osiloskop. Vertical Sensitivity ini diukur dengan satuan Volt per div. Time Base – Time Base menunjukan kisaran Sensitivitas pada Horisontal atau Sumbu Waktu. Nilai Time base diukur dengan satuan second per div. Input Impedance – Impedansi Input digunakan pada saat pengukuran Frekuensi tinggi. Kita juga dapat menggunakan Probe Osiloskop untuk kompensasi Impedansi yang kurang.
5. Prosedur Kerja Pengukuran arus listrik dengan amperemeter Rangkaian seri 1. Buka aplikasi live were, lalu akan muncul galeri pada layar tersebut. Kemudian klik passive components dimana semua menu yang tersedia akan keluar. 2. Klik power supplies dan pilih baterai kemudian ganti beda potensialnya menjadi 12 volt. 3. Kemudian pilih passive komponen dan ambil dua buah resistor, kemudian ganti hambatannya menjadi 4 ohm dan 5 ohm. 4. Lalu rangkai komponen-komponen tersebut menjadi suatu rangkaian seri. (Hubungkan komponen-komponen tersebut). 5. Kemudian pilih measuring dan ambil ammeter, kemudian letakkan ammeter di bagian paling kanan dari rangkaian yang sudah dirangkai tadi. 6. Untuk mengetahui nilai yang terukur dengan ammeter, klik current flow Lalu play kan dengan menekan run pada Tools. 7. Dan nilai yang terukur adalah 1,31 mA. Rangkaian paralel. 1. Buka aplikasi live were, lalu akan muncul galeri pada layar tersebut. Kemudian klik passive components dimana semua menu yang tersedia akan keluar. 2. Klik power supplies dan pilih baterai kemudian ganti beda potensialnya menjadi 12 volt. 3. Kemudian pilih passive komponen dan ambil tiga buah resistor, dan ganti nilai resistornya menjadi sama semua yaitu 4 ohm. 4. Lalu rangkai komponen-komponen tersebut menjadi suatu
rangkaian paralel. (Hubungkan komponen-komponen tersebut).
Pengukuran tegangan dengan voltmeter Rangkaian seri
Pengukuran dengan multimeter Pengukuran arus listrik, beda potensial listrik dan hambatan listrik dengan multimeter analog
tepat disamping kiri baterai.lalu hubungkan kebaterai dimana yang positifnya dihubungkan ke positif dan yang negatif dihubungkan ke negative.
tersebut dimana nilainya adalah 8,90 V.
Pengukuran beda potensial AC dan frekuensinya dengan osiloskop
Nilai arus yang terukur dengan ampermeter pada rangkaian seri adalah 1,31 mA Rangkaian Paralel
Nilai arus yang terukur dengan ampermeter pada rangkaian seri adalah 8,25 mA
2. Data Pengukuran tegangan dengan voltmeter Rangkaian Seri
Nilai tegangan yang terukur dengan ampermeter pada rangkaian seri adalah 1,10 μV Rangkaian Paralel
Nilai tegangan yang terukur dengan ampermeter pada rangkaian seri adalah 3,85 μV.
3. Data Pengukuran dengan multimeter Pengukuran arus listrik, beda potensial listrik dan hambatan listrik dengan multimeter analog
Pengukuran arus listrik, beda potensial listrik dan hambatan listrik dengan multimeter analog
4. Pengukuran beda potensial AC dan frekuensinya dengan **osiloskop
Hambatan (R3) = 4 ohm
Penyelesaian :
Pengukuran beda potensial listrik dengan voltmeter Catatlah hasil pengukuran beda potensial listrik tersebut. Beda potensial pada rangkaian seri sebesar = 1.
Beda potensial pada rangkaian paralel sebesar = 3.85 V
Pengukuran arus listrik, beda potensial listrik dan hambatan listrik dengan multimeter analog Catatlah hasil pengukuran arus listrik tersebut. Arus listrik yang mengalir sebesar 1.11 mA Beda potensial nya 3.33V Hambatannya Rs = 3 ohm + 5 ohm = 8 ohm dan Rp = 5 ohm
Pengukuran arus listrik, beda potensial listrik dan hambatan listrik dengan multimeter digital Catatlah hasil pengukuran arus listrik tersebut. Arus listrik yang mengalir sebesar 1.11 mA Beda potensial nya 3.33V Hambatannya Rs = 3 ohm + 5 ohm = 8 ohm dan Rp = 5 ohm
Mengukur beda Potensial AC dan frekuensi nya dengan osiloskop
simpangan maksimum gelombang sinus.
Vp = DIV setengah gelombang x Besar (VOLT/DIV) yang tertera = 11 x 150 V = 1650 V
Vpp = DIV satu gelombang penuh x Besar (VOLT/DIV) yang tertera = 22 X 150 V = 3300 V
gaya lorentz yang menggerakan jarum penunjuk menyimpang. Besar gaya yang dimaksud sesuai dengan Prinsip Gaya Lorentz F = B.I. L. b) Voltmeter Berfungsi untuk mengukur besar tegangan listrik yang mengalir pada suatu rangkaian listrik. Dalam menggunakannya, voltmeter harus dipasang secara seri. Cara kerjanya didasarkan pada prinsip hukum Ohm. Hukum Ohm menyatakan bahwa - "Tegangan yang melintasi suatu hambatan berbanding lurus dengan arus yang melewatinya". Voltmeter selalu dihubungkan secara paralel ke komponen dalam rangkaian yang tegangannya akan diukur. c) Multimeter Adalah alat ukur yang berfungsi untuk mengukur arus, tegangan, dan hambatan. Multimeter bisa dibilang gabungan antara amperemeter, voltmeter, dan ohmmeter. Namun, ada jenis multimeter yang dilengkapi dengan pengukur kapasitansi pada kapasitor, pengukur dioda, dan pengukur transistor. Multimeter memiliki 2 jenis yaitu multimeter analog dan digital. Multimeter analog atau multimeter jarum adalah alat ukur untuk mengukur kuat arus, tegangan, dan hambatan listrik yang menggunakan tampilan jarum yang bergerak ke range-range yang diukur dengan probe. Multimeter digital atau sering juga disebut sebagai digital multitester sama merupakan jenis multimeter yang talah menggunakan display digital sebagai penampil hasil ukurnya. Hasil ukur yang ditampilkan pada multitester digital merupakan hasil yang telah sesuai, sehingga tidak perlu dilakukan lagi perhitungan antara hasil ukur dan batas ukur. Cara Kerja Multimeter, didalam alat ini ada sebuah kumparan yang terbuat dari bahan tembaga. Kumparan tersebut diletakkan diantara 2 kutub, yaitu kutub Utara dan Selatan dan pada kumparan tersebut ada sebuah jarum ukur atau jarum meter sebagai penunjuk angka. Apabila kedua ujung kumparan tersebut dialiri oleh arus listrik, maka jarum jam akan bergerak menuju skala tertentu sesuai dengan yang sedang diukur. Multimeter mempunyai peran yang sangat penting, karena
bisa mengecek kondisi suatu rangkaian listrik. Kesalahan yang terjadi, bisa diketahui dengan tingkat akurasi yang tinggi. Makanya, keberadaan alat multimeter ini sangat berguna buat para ahli elektronika dan alat ini sangat ringan/mudah buat dibawa kemana aja. d) Osiloskop Adalah alat ukur elektronika yang berfungsi memproyeksikan bentuk sinyal listrik agar dapat dilihat dan dipelajari. Grafik yang ditampilkan dapat dipelajari atau diteliti lebih lanjut. Cara kerja osiloskop adalah menggunakan prinsip kerja tabung sinar katoda yaitu Elektron dipancarkan dari katoda akan menumbuk bidang gambar yang dilapisi oleh zat yang bersifat flourecent. Bidang gambar ini berfungsi sebagai anoda. Arah gerak elektron ini bisa dipengaruhi oleh medan listrik dan medan magnetik.
https://www.plcdroid.com/2020/05/cara-setting-ampere-volt-dan-frequensi-Meter-Digital.html.html https://www.pengelasan.net/voltmeter/ https://www.samrasyid.com/2020/04/pengertian-dan-fungsi-multimeter.html https://teknikelektronika.com/pengertian-osiloskop-spesifikasi-penentu-kinerjanya/ https://serviceacjogja.pro/pengertian-osiloskop-fungsi-jenis-dan-spesifikasinya/